2 Korintus 1:4
"yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga
kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami
terima sendiri dari Allah."
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu29[/kitab];
[kitab]filip1[/kitab]; [kitab]0ayub38-39[/kitab]
Carrie
menggeliat di kursi saat akord lagu It's the Most Wonderful Time of the Year dimulai. Namun bukan membuatnya menjadi merasa hangat dan nyaman, lagu itu memunculkan sebuah pertanyaan di dalam hati, bagaimana jika – untuk kamu, itu bukanlah waktu yang paling indah?
Anak bungsu menarik-narik lengan baju dan tersenyum pada
Carrie dalam sukacita yang begitu polos. Seorang anak yang lahir lebih dari
setahun itu memberi pukulan telak kepada Carrie dan membuatnya semakin depresi.
Seorang anak yang tidak menyadari, bahwa bagi ibunya, Natal adalah waktu yang
paling sedih. Sebab, itu adalah musim mereka akan kehilangan rumah dan putri
tertua mereka diperhadapkan dengan pemecatan. Bau busuk yang dikeluarkan oleh asap makin membuat Carrie cemas.
Seiring terdengarnya gaung terakhir dari melodi
yang melayang ke langit-langit, pengkhotbah melangkah ke belakang podium. Bunyi lembaran Alkitab begitu jelas terdengar oleh karena posisinya yang dekat mikrofon. Dengan
senyum yang penuh
kasih, ia berkata, "Natal bukanlah waktu yang indah untuk semua
orang."
Apakah
ia membaca pikiran Carrie? Ia pun menelan karena hal tersebut.
Pendeta
kemudian
melanjutkan, "Namun Tuhan memiliki hadiah untuk hati yang hancur musim ini – Melalui Mazmur 56:9 kita
diingatkan, "Sengsaraku Engkaulah yang
menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?"
Putri
Carrie menggeliat, "Mama, kamu menyakiti jari-jariku."
Carrie menunduk menyadari dia telah meremas tangan kecil berusia empat tahun
itu. Dia segera mengusap kulit memerah dan berbisik, "Maaf, sayang."
Sang
pendeta lalu meneruskan khotbahnya, "Banyak penderitaan berasal dari hal-hal yang mereka tidak pernah selesaikan. Tetapi, ketika hikmat manusia tidak dapat mengerti, Allah datang dari sebuah tempat dimana Ia sendiri mengalaminya. Bayangkan kesedihan-Nya ketika Ia kehilangan anak-Nya
yang tunggal, Yesus Kristus - ... dikorbankan
untuk orang-orang yang tidak tahu berterima kasih seperti kita."
Carrie
merasakan seperti air terjun membasuh dagunya.
"Karena
Dia benar-benar tahu bagaimana perasaan kita, Allah mampu menghibur kita di tempat-tempat yang
menyakitkan kita.” Dan
dalam 2 Korintus 1:4, Dia mendorong kita untuk mengikuti teladan-Nya ketika
kita mengatakan, "yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga
kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami
terima sendiri dari Allah."
Dengan
mata yang masih dipenuhi air mata dan sedikit kabur, Carrie menatap deretan
kursi di depannya. Dia melihat Jessie, seorang perempuan yang sebenarnya sedang
berduka hanya saja ia tutup-tutupi dengan wajah yang penuh senyum. Saat kehamilan
memasuki usia 34 minggu, Jessie terpaksa harus menggugurkan kandungannya.
Ketika
ibadah berakhir, Carrie pun mendekati Jessie. Dari pada menganggap sebagai
pengingat yang akan menyiksa dirinya sendiri, Carrie sekarang melihat perempuan
muda tersebut sebagai sesama pelancong.
Carrie
menyadari bahwa Allah tengah membimbingnya kembali ke dalam cahaya. Dia bahkan melihat
dirinya sendiri dengan tersenyum, dan bersenang-senang di dalam keajaiban akan
sebuah kesenangan yang sederhana.
Saat
Carrie berdiri di depan Jessie, dia menawarkan sebuah hadiah kecil tetapi penuh
kuasa. Empati berdasarkan pengalaman.
Kedua
perempuan itu pun saling berbagi akan kebencian mereka terhadap musim Natal
yang telah memberinya hal-hal menyakitkan. Namun mereka juga bisa menerima
kehadiran Juruselamat mereka, yang begitu peduli untuk melacak duka mereka,
mengumpulkan air mata mereka ke dalam botol, dan mencatatkan nama mereka ke
dalam Buku-Nya.
Pada saat itu, Carrie menyadari Kristus di dalam Natal artinya dirinya menawarkan kasih, harapan untuk mereka yang menderita. Di mana orang lain melihatnya sebagai waktu yang paling indah, tetapi Carrie melihatnya sebagai waktu paling bermakna dimana ia bisa memberikan hadiah yang ia miliki tersebut kepada banyak orang sepanjang tahun.
Natal merupakan Momen untuk Berbagi Kasih dan Harapan
Kepada Orang-Orang yang Membutuhkan.